Kamis, 10 September 2009

Manusia Adalah Hewan yang Berfikir

Berangkat dari sebuah ungkapan “apa yang ada dalam pikiran manusia, seperti itulah dirinya”. Ungkapan ini menjelaskan mengenai makna kehidupan bahwa segala tindakan manusia itu lahir dari pikiran. Jika pikiran itu baik maka akan melahirkan tindakan yang baik pula. Jika pikiran itu jelek maka akan melahirkan tindakan yang jelek. Jika kalian berjalan dibawah pohon mangga yang banyak buahnya, kemudian kalian berpikir; mungkin jika dipetik buah milik orang lain mungkin terasa enak dan gak akan ada yang tahu, maka akan melahirkan sebuah tindakan mengambil barang orang lain yang bukan haknya.

Karakter manusia bisa dibaca dari apa yang ada dalam pikiran. Sebutkan apa yang kalian pikirkan. Maka saya akan bisa membaca karakter kalian. Ibarat sebuah pohon yang tumbuh dari benih. Pohon tidak akan tumbuh tanpa adanya benih. Tindakan akan lahir karena adanya sebuah benih yang tersembunyi dalam pikiran.

Kekuatan pikirlah yang menjadi penentu langkah kehidupan; apakah kita akan menjadi baik atau semakan terpuruk.

Setelah kalian lulus/menyelesaikan studi kalian dan ditanya ; setelah lulus mau bagaimana? Kemudian kalian menjawab ; belum tahu apa yang saya lakukan setelah ini. Walhasil adalah kalian akan menjadi generasi pengangguran, lulusan yang tidak mempunnyai arah yang jelas, n nothing to do.

Kalau diibaratkan sebuah perahu, adalah perahu berlayar tanpa tujuan, tergantung angin yang akan membawa perahu tersebut. Seharusnya kalian yang menentukan arah atau tujuan kemana perahu akan dibawa berlabuh kemana.sama halnya kalian pertama masuk ke pondok pesantren; sebetulnya yang kalian harapkan masuk ke ponpes As-Syamsuriyyah itu apa? Missal; saya ingin bisa ilmu agama, juga ilmu umum, ingin bisa berbahasa inggris dan arab dengan baik. Maka keinginan itu menjadi modal dasar yang baik untuk melangkah selanjutnya.

Keinginan-keinginan tersebutlah yang membantu kalian /mendorong lahirnya sebuah tindakan untuk mencapai sebuah cita.dari contoh tersebut mengahsilkan tindakan yaitu belajar dan belajar, karena memang tujuan kalian dating kesini untuk menuntut ilmu bukan untuk tidur atau bermalas-malasan. Tindakan suka banyak tidur, malas-malasan, itu karena hasil atau buah pikiran yang negative. Missal…ah tidak belajar aja nanti lulus.

Tindakan adalah bunga pikiran, sementara kesenangan dan kesengsaraan adalah buah dari tindakan. Seseorang akan menuai hasil dari buah yang terasa pahit ataupun manis dari ladangnya sendiri atau dari apa yang kalian tanam.

Ada sebuah pepatah mengatakan; barang siapa yang menabur pikiran maka ia akan menuai tindakan, barangsiapa menabur tindakan-maka ia akan menuai kebisaaan, barang siapa yang menabur kebisaaan-maka ia akan menuai karakter atau tabiat. Sehingga bila ia menabur kemalasan, ketidak berdayaan, maka ia akan menuai hasil karakter pemalas. Allahumma audzubika minal ajzi wal kasal. Karena kemalasan dan ketidakberdayaan akan menghancurkan dirinya. Kemalasan dan ketidak berdayaan adalah syaitan yang menggerogoti dirinya, dan kemudian hancur. Allah berfirman laa yughoyyirumaa biqowmin hatta yughoyyirumaa bianfusihim. Ayat ini adalah pedoman hidup kalian, yang bisa mengantarkan diri kalian dalam sebuah kesuksesan yaitu kunci kesuksesan itu ada pada diri kalian . jika kalian bersungguh-sungguh, niscaya akan berhasil. Itu dilalah mantuknya dari ayat tersebut. Mafhum mukholafahnya adalah tidak akan ada yang dapat merubah dirikalian kecuali kalian sendiri. Kami semua dewan guru sudah berusaha sekuat tenaga membentuk dan membina kalian menjadi insane kamil yang beriptek dan imtak serta berakhlakul karimah, tapi jika dalam dirikalian tidak ada keinginan untuk berubah, maju, dan sukses sekalipun, maka sia-sialah usaha kami yang bertahun-tahun mendidik kalian.

Di As-Syamsuriyyah kalian sudah dibina, dididik, ditempa dengan berbagai macam ilmu pengetahuan umum, agama, dan ditambah ilmu ketrampilan agar kalian setelah selesai sekolah bisa terjun dan mengamalkan ilmu kalian ditengah2 masyarakat. Kalian dibekali dengan ilmu al Qur’an, maka ajarkanlah ilmmu itu kepada yang membutuhkannya, kalian diajarkan ilmu fiqh, tajwid, nahwu, bahasa arab dan inggris, maka amalkan ilmu ilmu tersebut dimasyarakat. Jangan sampai dirumah, kamu tidak tahu apa yang harus kalian perbuat, kata orang barat “I don’t know how to do”. Kata2 inilah yang mengkerdilkan dirikalian. Menjatuhkan dirikalian dari orang yang tahu dan bisa menjadi orang yang bodohd tanpa pengetahuan sedikitpun. Maka otomatis…. Ilmu kalianpun akan sirna. Itu hanya karena sebuah kata-kata jelek yang terlintas dalam benak pikiranmu.